Blog Ki Slamet 42: "Wayang Islami"
Kamis, 28 November 2019 - 08.33 WIB
Gambar D.
Makara Wyuha dan Cakra Wyuha
Kamis, 28 November 2019 - 08.33 WIB
Pada waktu pagi
di hari berikutnya, Dorna telah mendengar dari Yudhistira sendiri, bahwa ia
dapat dibinasakan jika dirinya ditinggalkan oleh Bhima dan Arjuna, seperti yang
disebutkan dalam Pupuh XIII 19. Setelah dapat menipu Bhima dan Arjuna untuk
berperang di tempat-tempat yang jauh, Dorna mencoba membunuh Yudhistira dengan
jalan merubah susunan tentara dari gajamatta wyuha menjadi cakra wyuha, seperti
yang disebut kan dalan Pupuh XIII
22. Karena dengan perginya Bhima
dan Arjuna itu tentara Pandawa menjadi lemah.
Yudhistira mengganti susunan tentaranya dan dari gajamatta wyuha menjadi
makara eyuha, seperti yang disebutkan dalam Pupuh XIII 24.
Keterangan Gambar
D
Makara Wyuha:
1.
Dhrêshttdyumna (sapit kanan),
2.
Ghatotkaca (sapit kiri),
3.
Sâtya (mulut),
4.
Nakula. (mata kiri),
5.
Sahadewa (mata kanan),
6.
Abbhimanyu (hidung),
7.
Dua orang Panjcawala atau anak
Pânnnddawa (sungut kiri),
8.
Tiga orang Panjcawala (sungut
kanan),
9.
Yudhishtthira (kepala),
10.
Beberapa orang raja (punggung),
11.
Beberapa orang raja (badan).
Cakra Wyuha:
I.
Jayadratha (peleg) bersama dengan
raja-raja lainnya,
II.
Karnna (ruji-ruji),
III.
Dronna (ruji-ruji),
IV.
Krepa (ruji-ruji),
V,VI.
dan seterusnya orang-orang Kurawa (ruji-ruji),
I.
Suyodhana (sumbu).
Dronna yang
menjadi panglima tentara Kaurawa itu mengganti susunan tentaranya menjadi cakra
wyuha , setelah melihat tentara Pannddawa menjadi lemah ketika ditnggalkan oleh
Bhima dan Arjuna. Susunan tentara keluarga Kaurawa ini menempatkan Suyodhana
pada sumbu sumbu roda tepat, sehingga Suyodhana dilindungi oleh sekian banyak
pahlawan-pahlawan, seperti Dronna, Karnna dan Krepa. Dengan ini rekonstruksi
yang disusun berbeda dengan rekonstruksi yang disusun oleh J. Kats. Di dalam
Kakawin Bharata-Yudha tidak disebutkan
dengan pasti tempat manakah yang dijaga oleh
raja Suyodhana. Tetapi pupuh XIII 25 menguraikan tentang serangan
Abhimanyu yang dahsyat itu dapat merusak susunan tentara Kaurawa dengan
serangan panah, sehingga Abhimanyu mendekati tempat pertahanan Suyodhana, yang
disebut belakangan ia lari. Dalam usaha mengejar Suyodhana itu Abhimanyu
dihalang-halangi oleh Dronna dan Karnna. Dengan ini dapat diambil kesimpulan,
bahwa Suyodhana itu menempati sumbu roda yang etaknya tidak jauh dari Dronna
dan Karnna. Susunan cakra wyuha itu kuat, karena mempunyai front depan di
bagian manapun juga sesuai dengan bentuknya yang menyerupai lingkaran itu.
Tetap bagaimanapun juga kuatnya, pasukan Abhimanyu dengan panahnya yang tepat
menyerang dari jauh, sehingga tidak perlumendekati peleg yang dijaga oleh
Jayadratha serta lain-lainnya, dan sempat juga untuk mengusir raja Suyodhana
dari tempatnya.
Sebaliknya,
makara wyuha itu merupakan suatu susunan tentara yang serba lebar frontnya dan
dalam beberapa hal mempunyai keuntungan seperti disebutkan di bawah ini : 1.
Dengan hidungnya (ditempati oleh Abhimanyu), susunan tentara ini dapat
mengadakan serangan yang jitu dengan panah dari jarak jauh dan dengan adanya kemungkinan
juga dibantu kedua sapit (Dreshtthayumna dan Ghatotkaca) yang mobil untuk
bergerak ke arah mana juga yang disukai untuk membantu Abhimanyu yang ada di
depan, begitu pula dapat membantu mereka yang ada di badan dan punggung dari
susunan tentara ini yang merupakan barisan belakang. Bahkan Yudhishtthira yang
ada di tengah itu juga mendapat perlindungan dari kedua sapit dan sungut itu.
2. Sungutnya yang ditempati oleh orang-orang Panjcawala yang lima jumlahnya
yang dibagi menjadi dua (kiri dan kanan) mempunyai tugas untuk menyerang dengan
tujuan menemukan bagian mana dari pertahanan musuh yang lemah. 3. Kedua sapit
ini dapat bergerak dalam front yang lebar, karena dengan jalan memperpanjang
sapitnya dapat menjapit seluruh musuh dan dapat membantu Abhimanyu dengan
membelokkan kedua sapit itu ke dala.
Susunan tentara
yang disebut makara wyuha ini sangat ampuh, karena di belakang Abhimanyu
ditempatkan Satyaki seebagai mulut yang setiap waktu dapat menggantikan
kedudukan Abhimanyu jika gugur atau terluka dan di belakangnya lagi 2 mata yang
terdiri dari pahlawan kembar Nakula dan Sahadewa dapat mengawasi berlangsungnya
pertempuran dan siap membantu bagian mana yang lemah. Yudhishtthira yang
menempati bagian kepala menjadi “brain” dari serangan-serangan yang diadakan
dan diatur dari tempat Yudhistthira tersebut. karena tempat Yudhishtthira ini
tepat di tengah, dengan sendirinya telah dilindungi oleh barisan yang ada di
sekitarnya.
Susunan tentara
ini sangat jitu, apabila dikerjakan dengan segala perhitungan. Tetapi kesalahan
pihak Pannddawa, ialah sekalipun Abhimanyu itu sangat berani, tetapi kurang
berhati-hati dan kurang perhitungan. Didalam kegembiraannya karena dapat
memaksa Suyodhana lari. Abhimanyu mau mengejarnya tetapi waktu itu juga
Jayadraha bersama-sama dengan raja-raja lainnya yang merupakan peleg susunan
tentara Kaurawa membuka satu bagian dari peleg itu, sehingga Abhimanyu memasuki
bagian dari susunan tentara Kaurawa yang terbuka itu. Setelah ia masuk, peleg
ditutup rapat kembali, sehingga Abhimanyu terpisah dari pasukan Pannddawa dan
dikepung oleh orang-orang Kaurawa. Sekalipun ia masih dapat membinasakan putera
mahkota Hastina yang bernama Lakshmanna-kumara. Abhimanyu gugur ketika dikroyok
oleh orang-orang Kaurawa. Karena hari mulai gelap pertempuran dihentikan.
BERSAMBUNG
Pustaka :
Prof. Dr. R.M. Sutjipto Wirjosuparto
Kakawin Bharata-Yudha
Bhratara - Jakarta 1968
Tidak ada komentar:
Posting Komentar