Blog Ki Slamet 42: Wayang Islami
Selasa, 26 November 2019 - 20.00 WIB
Selasa, 26 November 2019 - 20.00 WIB
Susunan tentara
garudda wyuha menitik beratkan siasatnya untuk menjaga keselamatan dari induk
barisan dan keselamatan ini dijamin oleh pemusatan kekuatan di masing-masing
lambung. Dengan adanya jaminan dari
kedua lambung itu barisan induk dengan tenang dapat mengadakan ofesif atau
penyerangan dengan dibantu dan dilindungi oleh masing-masing lambung.
Gambar
B. Garuda Wyuha
Keterangan
gambar B
Keluarga
Panddawa:
1.
Drupada (kepala).
2.
Arjuna (paruh).
3.
Yudhistira (punggung).
4.
Raja-raja termasuk Nakula dan
Sadewa (punggung).
5.
Bhima (lambung kiri).
6.
Drestajumena (lambung
kanan).
7.
Setyaki (ekor).
Keluarga Kurawa:
I.
Sangkuni (kepala),
II.
(Salya), (paruh),
III.
Suyudana (punggung),
IV.
Bhisma (lambung kiri),
V.
Dorna (lambung kana),
VI.
Dursasana (ekor).
Dengan
mempergunakan susunan tentara yang serba tenang untuk menjaga jangan sampai
banyak menderita kerugian, tentara Kurawa juga menderita kerugian besar dengan
terbunuhnya panglima Bhisma, karena sebagai pemimpin yang diserahi pertahanan
di lambung kiri kecuali menyerang, juga menjaga keamanan raja Suyudana yang ada
di barisan induk. Dari tempat yang aman
ini raja Suyudana menempati posisi yang strategis, karena dapat melihat seluruh
gerakan tentara Kurawa yang sedang bertempur.
Setelah Bhisma
gugur dalam medan pertempuran, kedudukannya diganti oleh Dorna yang menjadi
panglima tentara Kurawa ; ia memilih
susunan tentara gajamatta, seperti yang disebutkan dalam Pupuh XIII 13. Sebaliknya tentara Pandawa, seperti yang
disebutkan dalam Pupuh XIII 13 itu juga memilih susunan tentara gajamatta sama
seperti yang digunakan oleh susunan tentara Kurawa. Hal ini berbeda dengan dalam karangan J. Kats
yang uraian tulisannya atas dasar kitab ‘Serat Bratayuda’, tentara Pandawa
tetap mempertahankan susunan tentara garuda wyuha.
Gambar
C. Gajamatta Wyǔha
Kete Keterangan Gambar C.
Keluarga Kurawa:
I.
Bhagadatta (belalai),
II.
Karna (gading),
III.
Jayadrata (gading),
Keluarga Pandawa:
1.
Arjuna (gading)
Dari pertempuran
kedua pihak yang masing-masing mempergunakan susunan tentara berbentuk
gajamatta wyuha itu, dari pihak Kurawa dapat diketahui susunannya dengan jelas,
karena disebutkan dalam kakawin
Bhârata-Yudha, akan tetapi sebaliknya kakawin Bhârata-Yudha hanya
menyebutkannya dengan samar-samar. Yang
disebutkan dalam Pupuh XIII 15, hanya
Arjuna. Di dalam pertempuran itu, pihak
Kurawa mengalami kerugian, karena Bhagadatta gugur sebagai akibat serangan
Arjuna. Tentara Kurawa sesungguhnya akan
mengalami kerugian lebih besar lagi, jika hari tidak menkadi malam. Dengan datangnya malam itu peperangan harus
dihentikan.
BERSAMBUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar