Blog Ki Slamet 42 : "Wayang Islami"
Jumat, 29 November 2019 - 06.16 WIB
Jumat, 29 November 2019 - 06.16 WIB
Ketika pada pagi
harinya pertempuran dimulai lagi keluarga Pannddawa yang telah mengetahui,
bahwa makara wyuha tidak banyak manfaatnya, menggantikannya dengan cakra wyuha
sehingga mengimbangi susunan tentara Kaurawa, seperti yang disebutkan dalam
pupuh XIII 24.
G a
m b a r E
Cakra
Wyuha, Padma Wyuha dan Sucimuka
Wyuha
Keterangan
Gambar E
Kurawa/Cakra
Wyuha:
1.
rjuna (leher)
2.
Kreshnna (leher) : disebutkan
nama Kreshnna disini, karena menurut Pupuh XV 29 yang mengatakan bahwa dalam
pertempuran itu Kreshnna dan Arjuna bersenda gurau. Kedua orang ini menempati
pertahanan yang paling dekat mendekati,
3.
Dhreshttadyumna,
4.
Çatanika.
Pandawa/Cakra
Padma Wyuha:
I.
Karnna,
II.
Jalasandha,
III.
Dronna,
IV.
Jayadratha,
V.
Çalya.
Dari uraian
Pupuh XV 21-23 ini dapat diketahui, bahwa untuk menyelamatkan Jayadratha, telah
diadakan satu susunan tentara berlapis tiga. Sesungguhnya, Jayadratha setelah
berhasil membinasakan Abhimanyu merasa ketakutan untuk diserang oleh Arjuna
yang telah bersumpah lebih baik menceburkan dirinya dalam api daripada hidup
yang gagal karena tidak dapat membunuh Jayadratha. Kehendak Jayadratha untuk
meninggalkan medan pertempuran telah dicegah oleh Drona yang berjanji akan
melindungi Jayadratha, seperti yang disebutkan dalam Pupuh XIV 12. Justeru
karena Jayadratha yang akan dilindungi, susunan tentara Kaurawa itu dandiperkuat dengan diberi berlapis tiga,
ialah di depan berbentuk cakra wyuha di bawah pimpinan Karnna, di tengah padma
wyuha (berbentuk bunga seroja) dibawah pimpinan Dronna dan di dalam susunan
tentara yang berbentuk bunga seroja ini Jayadratha disembunyikan. Untuk
memperkuat tempat bersembunyi ini di belakang susunan tentara yang berbentuk
bunaga seroja itu masih diketemukan lapisan pertahanan ketiga yang berbentuk
sucimuka wyuha. Ialah susunan tentara yang berbentuk jarum tajam (suci) di
bagian depan 37).
Berdasar
keterangan dari kitab Arthaҫastra karya Kauttilya yang menguraikan, bahwa
susunan tenta sucimukha itu ditempatkan salah satu tentara lainnya 38). Didalam
rekonstruksi susunan tentara Kaurawa ini juga susunan tentara sucimukha
ditempatkan di barisan belakang. Khusus untuk melindungi Jayadratha. Dengan
adanya rekonstruksi baru ini, jelaslah
bahwa apa yang direkonstruksikan oleh J. Kats itu hanya diawur saja 39).
Stelah barisan
belakang dari susunan tentara orang-orang Kaurawa yang berbentuk cakra wyuha
itu binasa, karena serangan Arjuna, Bhima, Satyaki dan lainnya, sehingga
pahlawan-pahlawan Kaurawa dan raja-raja serta tokoh-tokoh yang disebutkan dalam
kelompok II itu binasa, Arjuna dapat mendekati tempat Jayadratha. Sementara itu
Kreshnna mengambil suatu tindakan yang merupakan tipu nuslihat dengan jalan
melemparkan cakramnya ke arah matahari, sehingga gelaplah waktu itu. Karena
dikira hari telah malam dan Arjuna gagal mencapai tujuannya untuk membunuh
Jayadratha sehingga ia harus menceburkan diri dalam api. Jayadratha yang
mengira bahwa hari telah malam dan perang dihentikan, mulai keluar dari
persembunyiannya dan pada waktu itulah dia mati dipanah oleh Arjuna.
BERSAMBUNG
P u s t a k
a :
Prof. Dr. R.M.
Sutjipto Wirjosuparto, “Kakawin Bharata-Yuddha”
Penerbit – Bhratara – Jakarta 1968
Tidak ada komentar:
Posting Komentar