“NUANSA ISLAMI DALAM LAKON MUSTAKAWENI”
Karya
: Ki Slamet 42
Terteralah
di dalam cerita wayang, Mustokoweni
Keluarga
Pandawa, berkenan membangun candi
Bangunan
suci, untuk sesembahan puja dan puji
Bagi
nenek moyang mereka yang keramat dan suci
Maka
berdirilah dengan megah Candi Sapta Arga
Tempat
kuburnya para leluhur keluarga Pandawa
Yang
setiap waktu tiadalah lupa dipuji dan dipuja
Agar
mendapat restu, dalam memerintah Amarta
Oleh
karena terlalu sibuk bangun candi pemujaan
Terbelenggu
oleh kuatnya jerat, tali kemusyrikan
Sehingga
lupa dan lengahlah pada pusaka ageman
Jimat
Kalimasada, yang telah lama jadi
pegangan
Maka
pusaka Jimat Kalimasada pun hilang lenyap
Dicuri
oleh Mustokoweni, dengan gerakan sigap
Maka
segala kekuatan kesaktian Yudhistira lelap
Jadi
lemah tak bermarwah berwarna hitam gelap
Jikalah
dikaji, dicerna, dianalisa dari sudut religi
Yang
dilambari, berdasar referensi aqidah Islami
Cerita
wayang, tentang “Lakon Mustoweni” ini
Hanya
karangan bukan pakem wayang purwa asli
Dibuat
hanya sebagai gambaran atau perlambang
Tentang
sikap dan perilaku manusia yang gamang
Pada
ajaran dan aqidahnya yang mudahlah hilang
Dicuri
kekufuran, Syirik, imingan bayang-bayang
Hal
ini, sebagaimana pendapat pengamat budaya
Pimpinan
Museum Paheman Radya Pustaka, Sala
Tumenggung
Dipaningrat, beliau berkata bahwa :
“Lakon Mustakaweni adalah asli buatan
Pujangga
Islam Demak Bintara, yang sengaja dikarang
cipta
Sebagai peringatan bagi umat Islam, bahwa
pabila
Mereka terus memuja
moyangnya di Sapta Arga
Lakukan Syirik, maka kesaktiannya akanlah sirna.”
Sudah
tentu tiada aneh, jika lakon Mustokoweni
Berisi
ajaran Islam yang tiada boleh syirik puja-puji
Bersekutu
kepada selain Allah, Tuhan Ilahi Rabbi
Sebagaimana
Allah berfirman di dalam Kitab Suci:
“Dan, sembahlah Allah, dan janganlah
menyerikati
Dengan
sesuatu apapun.” (
S. An – Nisaa’ : 36 )
“Sesungguhnya, Allah tidaklah
akan mengampuni
Orang-orang yang menyekutukanNya, mengampuni
Selain itu kepada orang-orang yang dikehendaki.”
( S. An – Nisaa’ : 48, 116 )
Bumi Pangarakan, Bogor
Kamis, 23 Juli 2015 – 14:55 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar