Kamis, 28 November 2019

Prof.Dr.R.M. Sutjipto Wirjosuparto: "ILMU SIASAT PERANG DALAM KAKAWIN BHARATAYUDHA 5""

Blog Ki Slamet 42 : "Wayang Islami"
Jumat, 29 November 2019 - 06.16 WIB
 
Bharata-Yudha
Ketika pada pagi harinya pertempuran dimulai lagi keluarga Pannddawa yang telah mengetahui, bahwa makara wyuha tidak banyak manfaatnya, menggantikannya dengan cakra wyuha sehingga mengimbangi susunan tentara Kaurawa, seperti yang disebutkan dalam pupuh XIII 24.

G a m b a r  E
      Cakra Wyuha,  Padma Wyuha dan Sucimuka Wyuha 

Keterangan Gambar E
Kurawa/Cakra Wyuha:
1.         rjuna (leher)
2.         Kreshnna (leher) : disebutkan nama Kreshnna disini, karena menurut Pupuh XV 29 yang mengatakan bahwa dalam pertempuran itu Kreshnna dan Arjuna bersenda gurau. Kedua orang ini menempati pertahanan yang paling dekat mendekati,
3.         Dhreshttadyumna,
4.         Çatanika.

Pandawa/Cakra Padma Wyuha:
I.          Karnna,
II.       Jalasandha,
III.    Dronna,
IV.    Jayadratha,
V.       Çalya.

Dari uraian Pupuh XV 21-23 ini dapat diketahui, bahwa untuk menyelamatkan Jayadratha, telah diadakan satu susunan tentara berlapis tiga. Sesungguhnya, Jayadratha setelah berhasil membinasakan Abhimanyu merasa ketakutan untuk diserang oleh Arjuna yang telah bersumpah lebih baik menceburkan dirinya dalam api daripada hidup yang gagal karena tidak dapat membunuh Jayadratha. Kehendak Jayadratha untuk meninggalkan medan pertempuran telah dicegah oleh Drona yang berjanji akan melindungi Jayadratha, seperti yang disebutkan dalam Pupuh XIV 12. Justeru karena Jayadratha yang akan dilindungi, susunan tentara Kaurawa itu  dandiperkuat dengan diberi berlapis tiga, ialah di depan berbentuk cakra wyuha di bawah pimpinan Karnna, di tengah padma wyuha (berbentuk bunga seroja) dibawah pimpinan Dronna dan di dalam susunan tentara yang berbentuk bunga seroja ini Jayadratha disembunyikan. Untuk memperkuat tempat bersembunyi ini di belakang susunan tentara yang berbentuk bunaga seroja itu masih diketemukan lapisan pertahanan ketiga yang berbentuk sucimuka wyuha. Ialah susunan tentara yang berbentuk jarum tajam (suci) di bagian depan 37).

Berdasar keterangan dari kitab Arthaҫastra karya Kauttilya yang menguraikan, bahwa susunan tenta sucimukha itu ditempatkan salah satu tentara lainnya 38). Didalam rekonstruksi susunan tentara Kaurawa ini juga susunan tentara sucimukha ditempatkan di barisan belakang. Khusus untuk melindungi Jayadratha. Dengan adanya rekonstruksi  baru ini, jelaslah bahwa apa yang direkonstruksikan oleh J. Kats itu hanya diawur saja 39).
Stelah barisan belakang dari susunan tentara orang-orang Kaurawa yang berbentuk cakra wyuha itu binasa, karena serangan Arjuna, Bhima, Satyaki dan lainnya, sehingga pahlawan-pahlawan Kaurawa dan raja-raja serta tokoh-tokoh yang disebutkan dalam kelompok II itu binasa, Arjuna dapat mendekati tempat Jayadratha. Sementara itu Kreshnna mengambil suatu tindakan yang merupakan tipu nuslihat dengan jalan melemparkan cakramnya ke arah matahari, sehingga gelaplah waktu itu. Karena dikira hari telah malam dan Arjuna gagal mencapai tujuannya untuk membunuh Jayadratha sehingga ia harus menceburkan diri dalam api. Jayadratha yang mengira bahwa hari telah malam dan perang dihentikan, mulai keluar dari persembunyiannya dan pada waktu itulah dia mati dipanah oleh Arjuna.

BERSAMBUNG



P u s t a k a  :
Prof. Dr. R.M. Sutjipto Wirjosuparto, “Kakawin Bharata-Yuddha”
       Penerbit – Bhratara – Jakarta 1968


Tidak ada komentar:

Posting Komentar