Slamet Priyadi Blog│Sabtu,
06 Juli 2013│16:05 WIB
1. Yudistiro
Pemuka Pendawa, di atas kepalanya
(sumping) memakai sepotong kertas putih. Oleh Ki Dalang diterangkan adalah
jimat Klimo Sodo. Jika kertas itu dibuka ada tulisan Syahadatain. Dalam cerita pewayangan
digambarkan jimat Klimo Sodo berisi tulisan Khalimah Syahadah yang memiliki
kekuatan luar biasa tak ada yang bisa menandingi. Oleh karena itu umat Islam
harus benar-benar menjaganya dan memegangnya kuat-kuat jangan sampai lepas dan
hilang dicuri oleh orang lain atau bangsa lain. Jika sampai lepas itu berarti
kehancuran bagi dirinya.
2. Seno
Werkudoro
Memakai gelang supit urang, mukanya
selalu menunduk dan bertubuh tinggi besar, menggambarkan orang yang sedang
melakukan sholat. Ia tidak melayani orang lain jika pekerjaannya sendiri belum
selesai. Isyarat bahwa Sholat tidak boleh diganggu gugat. Ia menjadi tiang
pokok keluarga Pendawa. Mempunyai Aji-aji Ponco Noko yang berarti
kekuatan lima. Aji-ajinya selalu
digenggam kuat, sebagai senjata perang. Ini berarti jika Sholat itu dikerjakan
dengan baik akan mempunyai kekuatan tangguh.
3. Permadi
Janoko
Berjiwa teguh dan senang bertapa
(berpuasa), wajahnya tanpan. Isyaratnya kalau orang suka berpuasa jiwanya
menjadi kuat dalam menghadapi segala cobaan. Wajahnya berseri-seri.
4 dan
5. Nakulo dan Sadewo
Keduanya giat bekerja, berpakaian bagus.
Ibarat orang yang senang mengeluarkn zakat dan ibadah Haji. Pada
lazimnya orang yang suka mengeluarkan zakat dan Haji adalah mereka yang giat
bekerja, karenanya bisa menjadi kaya dan dermawan, mampu berpakaian cukup
sandang dan pangannya.(Dikutip dari buku Unsur Islam Dalam
Pewayangan, halaman 90-92)
Sumber:
Drs. H. Effendi Zarkasi, Unsur Islam Dalam
Pewayangan, Alfa Daya, Jakarta, 1981
Posted:
Slamet Priyadi Pangarakan, Bogor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar