Seperangkat Musik Gamelan |
SENIN, 02 JULI 2012 - DENMAS PRIYADI BLOG : Musik
gamelan yang diciptakan oleh para Wali di zaman Islam sesungguhnya berfungsi
sebagai media da’wah, yaitu mengajak masyarakat untuk masuk agama Islam.
Artinya, tujuan utama dari penciptaan musik gamelan tersebut bukan hanya untuk
hiburan semata, tetapi juga sebagai sarana dawah Islam. Oleh karena itu ciri
khas dari bunyi instrument musik gamelan tersebut mengandung makna tertentu
yang berisi ajakan kepada manusia untuk masuk dan mempelajari, dan melaksanakan
ajaran Islam. Bunyi dari setiap instrument tersebut juga diciptakan sedemikian
rupa, dibuat mirip dengan kata dalam
bahasa Jawa seperti contoh berikut:
1. Kenong
Instrument
musik gamelan ini apabila dibunyikan akan bersuara, “Nong; Nong; Nong” ( Nong kono
).
2. Sharon
Jika
dibunyikan alat musik ini akan bersuara, “Ning;
Ning; Ning” ( Ning kene )
3. Kempul
Instrument
musik kempul jika dimainkan berbunyi, “Pung,
Pung, Pung”( Pul, atau kumpul )
4. Kendang
Instrument
kendang jika dipukul akan berbunyi, “Ndang;
Ndang; Tak; Ndang-Ndang” ( dhang,
berarti hayo segera )
5. Genjur
Instrument
musik genjur ini jika dipukul akan mengeluarkan bunyi, “Ghur; Ghur”( ghur, berarti nyegur atau masuk ).
Bunyi suara dari kelima
instrument tersebut di atas apabila dihubungkan menjadi satu akan membentuk
kalimat sebagai berikut :
“Yo nong kono, yo ning kene, ayo
podo kumpul, ayo podo kumpul. Yen ditak, dikon, diperintah, endang-endang wae
pada tandang. Kabeh wae podo njegur”.
Instrument Genjur
dibunyikan pada pukulan terakhir di kalimat lagu. Artinya, pada akhirnya semua
yang di sana dan di sini, hayo masuklah ke dalam agama Islam. Jelasnya adalah baik
yang di sana, di situ, dan di sini, marilah kita berkumpul. Apabila diperintah,
segera kerjakan. Hayo masuklah untuk memeluk Agama Islam! (Referensi
: Moch. Machin, Majalah Penyuluh Agama, th.VII/59,
hal.33.)