Jumat, 29 Maret 2013

Ketika Wayang Cenkblonk Bicara Soal TKI



Muhammad Saifullah│Okezone│Senin, 04 Maret 2013│00:53 WIB

JAKARTA - Kreatifitas  pemerintah untuk menyosialisasikan persoalan seputar TKI terus diuji. Kali ini dari Pulau Dewata, sebuah gagasan cerdas patut diapresiasi.


OKEZONE.COM - Melalui pementasan "Wayang Cenkblonk" bertema Sangut Mencari Kerja di Luar Negeri, ribuan krama (warga) Bali dibekali wawasan mengenai suka duka menjadi TKI. Tak hanya mendapat ilmu, mereka pun sangat terhibur dengan pementasan wayang yang digelar di panggung Art Center, Denpasar.

Dalam lakon kali ini ditampilkan dialog-dialog antara Petruk atau Gareng dengan tokoh Semar seputar maraknya para calo di desa-desa, mahalnya biaya bekerja di luar negeri, PPTKIS yang nakal, pelecehan seksual TKI di luar negeri hingga belum diratifikasinya Konvensi ILO Maritime Labour Convention atau Konvesi Pekerja Lautan.

Hujan deras sesaat yang sempat mengguyur panggung, tak menghentikan animo warga Denpasar untuk menyaksikan Pagelaran Wayang yang diselenggarakan oleh BP3TKI Denpasar.

Pementasan Wayang Cenkblonk yang dimaksudkan sebagai media Sosialisasi Penempatan dan Perlindungan TKI Formal Provinsi Bali ini telah mampu membawakan pesan-pesan kepada krama Bali tentang peluang kerja di luar negeri.

"Warga Denpasar sudah dapat informasi peluang kerja di luar negeri dari Bursa Kerja dan juga dihibur oleh Wayang Cenkblonk," ujar I Made Sur, melalui rilis yang diterima, Minggu (3/3/2013).

Adalah Dalang Wayan Nadreyana yang membawakan dialog-dialog segar, kocak, dan membuat seluruh penonton terhibur. Sang dalang juga mengajak Kepala BNP2TKI Moh Jumhur Hidayat, Kepala BP3TKI Denpasar I Wayan Pageh, dan Asisten I Gubernur Bali Wayan Suasa masuk dalam dialog interaktif.

Berbagai pertanyaan penonton tentang prosedur TKI dijawab melalui tokoh Petruk maupun Semar. Seperti dalam sebuah dialog, Petruk menanyakan apakah hukuman bagi calo yang berusaha memeras calon TKI. Dengan santun Semar menjawab bahwa hukumannya si pelaku akan dimasukkan ke dalam neraka oleh Tuhan karena telah merugikan TKI, keluarga, bangsa, dan negara.

Di kesempatan lain, Kepala BNP2TKI Jumhur Hidayat menjawab pertanyaan Cenkblonk tentang keseriusan BNP2TKI mengelola urusan TKI. Jumhur menambahkan, untuk urusan yang dilaporkan keluarga kasusnya berada di luar negeri, BNP2TKI akan bekerjasama dengan Kementerian Luar Negeri.

“Setelah ada UU Nomor 39 Tahun 2004 pemerintah mulai menata dan memperbaiki layanan TKI. Termasuk memberi sanksi bagi para pelaku yang bermasalah dengan hukuman yang tegas. Jadi laporkan saja kalau ada calo yang bermasalah dan PPTKIS yang nakal," tegas Jumhur.

Call Center BNP2TKI di nomor bebas pulsa di 0800-1000 juga siap melayani pengaduan. Bagi krama Bali bisa mengadu langsung ke kantor BP3TKI yang terletak di Jalan Hayam Wuruk, Denpasar.

Lakon Wayang Cenkblonk memang sarat dengan ajaran tentang kebaikan, kearifan dan keteladanan. Akhirnya Semar yang digambarkan bijaksana menggugah penonton agar mencari informasi yang detail ke pihak pemerintah.

“Bekerjalah dengan penuh kesadaran dan cari informasi yang benar sebanyak-banyak dari pemerintah. Jangankan manusia, dewa pun bekerja," ungkap Semar. (cns)

Kamis, 28 Maret 2013

Wayang Beber Nyaris Punah


TEMPO.CO - Rabu, 27 Maret 2013 | 03:02 WIB
Pementasan "Wayang Beber" oleh Ki Dalang Supani

TEMPO.CO, Solo-Wajah Ki Dalang Supani terlihat sumringah usai mementaskan wayang beber di Bentara Budaya Balai Soedjatmoko Solo, Senin malam 25 Maret 2013. Selama ini, dia lebih sering mendalang dari desa ke desa di wilayah Pacitan, Jawa Timur.

Pertunjukan wayang beber memang merupakan kesenian yang sudah langka dan terpinggirkan. Popularitasnya kalah jauh dibanding dengan wayang kulit, terutama di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Padahal, pertunjukan ini sarat dengan kearifan lokal masyarakat Jawa.

Salah satu pemerhati budaya, Suprapto Suryodarmo menjelaskan bahwa wayang beber memiliki sumber cerita yang berbeda dengan wayang kulit. "Wayang beber mengambil kisah dari cerita Panji," katanya. Cerita tersebut berisi kisah asmara Panji Asmarabangun yang telah berusia ratusan tahun.

Semula, cerita Panji yang berlatar di Kerajaan Kediri di sekitar abad XII tersebut berkembang di daerah Jawa Timur. Cerita itu terus berkembang sehingga mempengaruhi kebudayaan dari ujung Jawa Timur hingga Jawa Barat. "Saat ini cerita Panji sering ditemukan dalam bentuk tari topeng di sejumlah daerah," kata pengasuh Padepokan Lemah Putih tersebut.

Namun, kesenian wayang beber ini akhirnya tergusur oleh zaman. Kesenian wayang kulit mulai berkembang di akhir masa Majapahit. Berbeda dengan wayang beber, wayang kulit mengambil latar cerita dari kisah Mahabharata dan Ramayana. "Harus diakui bahwa cerita itu berasal dari India," kata Suprapto.

Kurator Bentara Budaya Balai Soedjatmoko Solo, Ardus Sawega menyebut bahwa wayang beber merupakan kesenian yang sangat langka. Jejak artefak lama keberadaan wayang beber di masa lampau hanya ditemukan di Pacitan dan Wonosari. "Artefak itu diperlakukan sebagai pusaka yang dikeramatkan," kata Ardus.

Dia juga mengatakan bahwa wayang beber merupakan jejak nyata kebudayaan masyarakat Jawa di masa lalu yang sangat kompleks. Cerita Panji yang menjadi latar memiliki pengaruh hingga ke seluruh Jawa, Sumatera hingga Kalimantan. Di Jawa, cerita Panji beranak pinak menjadi sejumlah folklore seperti Timun Emas, Ande-ande Lumut, Keong Emas dan Golek Kencana.

AHMAD RAFIQ